Rabu, 10 Juli 2013

Tujuan hubungan antar manusia


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada sosialialisme atau berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa  dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan kemanusiaan. Dalam pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya, pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang yang ada pada diri manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi adalah ia kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik.pengetahuan tentang hubungan antar manusia, mendasari interaksi dan komunikasi antar bidan klien dalam pelayanan kebidanan, mempermudah alih pengetahuan, dan modifikasi perilaku klien.

B.     Tujuan

1.    Menjelaskan tentang pengertian hubungan antar manusia
2.    Menjelaskan tujuan dari hubungan antar manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati. Dalam hal ini berusaha mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasannya untuk mencari pemecahannya. Hubungan antar  manusia yang merupakan pelaksanaan ketrampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan menurut Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967), hubungan antar manusia adalah suatu sosiologi kongrit karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah “interaksi” dengan pengaruh psikologisnya. Hubungan antar manusia dalam arti luas adalah menemukan, mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari pemecahan.

B.     TUJUAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin. Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengarui oleh pembawaan dan lingkungan.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Hubungan antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi antar seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain.

B.     Saran
Untuk menjalin suatu hubungan yang baik dengan klien kita harus bisa memahami diri sendiri. Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.

DAFTAR PUSTAKA

Arwani. 2002. Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Wulandari, Dian. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika Press.
Yulifah, Rita dan  Yuswanto, Tri Johan Agus. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Jumat, 05 Juli 2013

Diabetes pada kehamilan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LatarBelakang
Di Indonesia insiden DMG (Diabetes MelitusGestasional) sekitar 1,9-3,6% dansekitar 40-60% wanita yang pernahmengalami DMG padapengamatanlanjutpascapersalinanakanmengidap diabetes mellitus ataugangguantoleransiglukosa. Pemeriksaanpenyaringdapatdilakukandenganpemeriksaanglukosadarahsewaktudan 2 jam post prandial (pp). Bilahasilnyabelumdapatmemastikan diagnosis DM, dapatdiikutidengan test toleransiglukosa oral. DM ditegakkanapabilakadarglukosadarahsewaktumelebihi 200 mg%. Jikadidapatkannilai di bawah 100 mg% berartibukan DM danbilanilainyadiantara 100-200 mg% belumpasti DM (Soegondo, Sidartuwan, dkk.2005).
Padawanitahamil, sampaisaatinipemeriksaan yang terbaikadalahdengan test tantanganglukosayaitudenganpembebanan 50 gram glukosadankadarglukosadarahdiukur 1 jam kemudian. Jikakadarglukosadarahsetelah 1 jam pembebananmelebihi 140 mg% makadilanjutkandenganpemeriksaan test tolesansiglukosa oral. Gangguan DM terjadi 2 % darisemuawanitahamil, kejadianmeningkatsejalandenganumurkehamilan, tetapitidakmerupakankecenderungan orang dengangangguantoleransiglokusa , 25% kemungkinanakanberkembangmenjadi DM. DM gestasionalmerupakankeadaan yang perluditanganidenganprofesional, karenadapatmempengaruhikehidupanjanin/ bayidimasa yang akandatang, jugasaatpersalinan (Brudenell, Michael.1994).
Padawanitahamilterjadiperubahan-perubahanfisiologis yang berpengaruhterhadapmetabolismekarbohidratkarenaadanyahormonplasenta yang bersifatresistensiterhadap insulin, sehinggakehamilantersebutbersifatdiabetogenik. Denganmeningkatnyaumurkehamilan, berbagaifaktordapatmengganggukeseimbanganmetabolismekarbohidratsehinggaterjadigangguantoleransiglukosa ( JMF, Adam.1989).
Adanyasuatubentuk diabetes melitus (DM) yang hanyaditemukansaatkehamilandankemudianmenghilangsetelahpersalinantelahdisinggungoleh Duncan (dikutipoleh Adam) sejaksatuabad yang lalu. Walaupundemikianbarulahpadatahun 1980 WHO mengakui diabetes melitusgestasi (DMG) sebagaisuatubentuk diabetes tersendiri ( JMF, Adam.1996).
     Diabetes melitusgestasional (DMG) didefinisikansebagaisuatukeadaanintoleransiglukosaataukarbohidratdenganderajat yang bervariasi yang terjadiataupertama kali ditemukanpadasaatkehamilanberlangsung.Dengandefinisiinitidaklagidipersoalkanapakahpenderitamendapatpengobatan insulin ataudengan diet saja, demikian pula apakahgangguantoleransiglukosakembali normal atautidaksetelahpersalinan (Saifuddin AB, Adriaanz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D.2001).


1.2    Rumusan Masalah
a.     Apakah pengertian diabetes mellitus gestasional ?
b.    Apa sajakah penyebab diabetes mellitus gestasional ?
c.     Apa sajakah tanda dan gejala pada diabetes mellitus gestasional ?
d.    Bagaimana penatalaksanaan pada diabetes mellitus gestasional ?

1.3    Tujuan
a.       Mengetahui pengertian diabetes mellitus gestasional.
b.      Mengetahui penyebab-penyebab diabetes mellitus gestasional.
c.       Mengetahui tanda dan gejala pada diabetes mellitus gestasional.
d.      Mengetahui bagaimana penatalaksanaan pada diabetes mellitus gestasional.








BAB II
PEMBAHASAN


2.1.             Pengertian Diabetes MelitusGestasional
Intoleransiterhadapkarbohidratdenganberbagaitingkatkeparahanataupertama kali dikenalipadamasahamil. Diagnosis GDM ditegakkantampamemperhatikankebutuhanakan insulin ataukontrol diet atauapakahadakemungkinan diabetes atautidak, yang pastibelumpernahterdiagnosissebelumkehamilanberlangsung (Saifuddin AB, Adriaanz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D.2001).
Diabetes mellitus gestasional didefinisikan sebagai derajat apapun intoleransi glukosa dengan onset atau pengakuan pertama selama kehamilan. (WHO-World Health Organisation 2011). Hal ni berlaku baik insulin atau modifikasi diet hanya digunakan untuk pengobatan dan apakah atau tidak kondisi tersebut terus berlangsung setelah kehamilan. Ini tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa intoleransi glukosa yang belum diakui mungkin telah dimulai bersamaan dengan kehamilan (Brudenell  Michael dan Marjorie Doddridge.1994).

2.2       Penyebab
Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon tertentu dibuat dalam plasenta(organ yangmenghubungkan bayi dengan tali pusat ke rahim) nutrisi membantupergeseran dari ibu ke janin. Hormon lain yang diproduksi oleh plasenta untukmembantu mencegah ibu dari mengembangkan gula darah rendah.Selama kehamilan, hormon ini menyebabkan terganggunya intoleransi glukosaprogresif (kadar gula darah yang lebih tinggi). Untuk mencoba menurunkan kadargula darah, tubuh membuat insulin lebih banyak supaya sel mendapat glukosabagi memproduksi sumber energi.Biasanya pankreas ibu mampu memproduksi insulin lebih (sekitar tiga kali jumlahnormal) untuk mengatasi efek hormon kehamilan pada tingkat gula darah. Namun,jika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatasi efekdari peningkatan hormon selama kehamilan, kadar gula darah akan naik,mengakibatkan DMG (SoegondoSidartawan, Pradanasoewondodan Imam Subekti.2005).


Ada BeberapaFaktorResikoTerjadinyaDMG :
Ø Beberapa kali keguguran
Ø Riwayatmelahirkanbayicacat
Ø Pernahmelahirkanbayi> 4000 gram
Ø RiwayatPreeklampsia
Ø Umuribuhamil> 30 tahun
Ø Riwayat DM dalamkeluarga
Ø Riwayat DMG padakehamilansebelumnya
Ø Infeksisalurankemihberulang – ulangselamakehamilan

Efek Yang DitimbulkanAkibat Diabetes MelitusGestasional( DMG ) antara lain :

Ø Preeklampsia ( naiknyatekanandarahdalamkehamilan )
Ø Polihidramnion ( jumlah air ketubanbanyak )
Ø Meningkatkanpersalinandenganbedahcesarakibatbayibesar
Ø Bayikuningakibatperusakanseldarahmerah yang berlebihan
Ø Bayilahir premature

Wanitahamildenganresikoterjadinya diabetes padakehamilan, sepertigemuk, riwayat DMG padakehamilansebelumnya, harussegeramungkindilakukanpemeriksaanlaboratorium.Pemeriksaanakandiulangpadausiakehamilan 24 sampai 28 minggu. Wanitahamildenganresikorendahdilakukanpemeriksaanpadausiakehamilan 24 – 28 minggu(SoegondoSidartawan, Pradanasoewondodan Imam Subekti.2005).




2.3       Tandadangejala
Diabetes mellitus gestasional adalah bentuk sementara (dalam banyak kasus)diabetes dimana tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukupuntuk menangani gula selama kehamilan. Hal ini juga bisa disebut intoleransiglukosa atau intoleransi karbohidrat. Tanda dan gejala dapat termasuk:
·         Gula dalam urin
·         Sentiasa rasa haus
·         Sering buang air kecil
·         Kelelahan
·         Mual
·         Sering infeksi kandung kemih, vagina dan kulit
·         Penglihatan kabur

Tandaawal yang dapatdiketahuibahwaseseorangmenderita DM ataukencingmanisyaitudilihatlangsungdariefekpeningkatankadarguladarah, dimanapeningkatankadarguladalamdarahmencapainilai 160 - 180 mg/dLdan air seni (urine) penderitakencingmanis yang mengandunggula (glucose), sehingga urine seringdilebungataudikerubutisemut.
Penderitakencingmanisumumnyamenampakkantandadangejaladibawahinimeskipuntidaksemuadialamiolehpenderita :
1.      Jumlah urine yang dikeluarkanlebihbanyak (Polyuria)
2.      Seringataucepatmerasahaus/dahaga (Polydipsia)
3.      Lapar yang berlebihanataumakanbanyak (Polyphagia)
4.      Frekwensi urine meningkat/kencingterus (Glycosuria)
5.      Kehilanganberatbadan yang tidakjelassebabnya
6.      Kesemutan/mati rasa padaujungsyarafditelapaktangan& kaki
7.      Cepatlelahdanlemahsetiapwaktu
8.      Mengalamirabunpenglihatansecaratiba-tiba
9.      Apabilaluka/tergores (korengan) lambatpenyembuhannya
10.  Mudahterkenainfeksiterutamapadakulit.
Kondisikadargula yang drastismenurunakancepatmenyebabkanseseorangtidaksadarkandiribahkanmemasukitahapankoma. Gejalakencingmanisdapatberkembangdengancepatwaktukewaktudalamhitunganmingguataubulan (Tjokroprawiro, Askandar.1999).

2.4       PenatalaksanaanPenyakitDeabetesMelituspadaKehamilan
1.         Pemeriksaanpenunjang
Pemeriksaan yang diperlukanadalahpemeriksaankadarguladarahatauskriningglukosadarahsertaultrasonografiuntukmendeteksiadanyakelainanbawaandanmakrosomia (ArismandanJoko Suyono.1994).

2.      Terapi
Pengawasansendirikadarguladarahsangatdianjurkanpadawanitadengan diabetes dalamkehamilan. Tujuanutama monitoring adalahmendeteksikonsentrasiglukosa yang tinggi yang dapatmenyebabkanpeningkatanangkakejadiankematianjanin.Selain monitoring, terapi diabetes dalamkehamilanadalah :

1)    Diet
Terapinutrisiadalahterapiutama di dalampenatalaksanaan diabetes.Tujuanutamaterapi diet adalahmenyediakannutrisi yang cukupbagiibudanjanin, mengontrolkadarglukosadarah, danmencegahterjadinya ketosis (kadarketonmeningkatdalamdarah). Penderita diabetes menurutLokakarya LIPI/NAS (1968) denganberatbadan rata-rata cukupdiberi diet 1200 – 1800 kalorisehariselamakehamilan. Padawanita diabetes gestasionaldenganberatbadan normal dibutuhkan 30kkal/kg/hari.Padawanitadenganobesitas (Indeks Massa Tubuh> 30 kg/m2) dibutuhkan 25 kkal/kg/hariPolamakan 3 kali makanbesardiselingi 3 kali makanankecildianjurkandalamsehari. Pembatasanjumlahkarbohidrat 40% darijumlahmakanandalamseharidapatmenurunkankadarglukosadarah postprandial (2 jam setelahmakan).

2)    Olahraga
Bersepedadanolahtubuhbagianatasdirekomendasikanpadawanitadengan diabetes gestasional.Para wanitadianjurkanmerabasendirirahimnyaketikaberolahraga, apabilaterjadikontraksimakaolahragasegeradihentikan.Olahragabergunauntukmemperbaikikadarglukosadarah.

3)    Pengobatan insulin
Penderita yang sebelumkehamilanmemerlukan insulin diberikan insulin dengandosis yang samasepertisebelumkehamilansampaididapatkantanda-tandaperluditambahataudikurangi. Terapi insulin direkomendasikanoleh The American Diabetes Association (1999) ketikaterapi diet gagaluntukmempertahankankadarguladarahpuasa< 95 mg/dl atau 2 jam setelahmakankadarguladarah< 120 mg/dl. Terapiobatpengendaliglukosadarah oral pada diabetes gestasionaltidakdirekomendasikanoleh ADA maupun ACOG karenaobat-obattersebutdapatmelaluiplasenta, merangsang pancreas janin, danmenyebabkanhiperinsulinemiapadajanin (Moore, Hacker.1989).


3.      TerapiObstetrik
Padapenderita diabetes gestational yang tidakberat, dapatdikendalikanguladarahmelalui diet saja,tidakmemilikiriwayatmelahirkanbayimakrosomia, makaibudapatmelahirkansecara normal dalamusiakehamilan 37 – 40 mingguselamatidakadakomplikasi lain. Apabiladiabetesnyalebihberatdanmemerlukanpengobatandenganinsulin ,makasebaiknyakehamilandiakhirilebihdinipadakehamilan36 – 38 mingguterutamabilakehamilannyadiikutiolehkomplikasi lain sepertimakrosomia, preekalmpsia,ataukematianjanin. Pengakhirankehamilanlebihbaiklagidenganinduksi (perangsangan)atauoperasi Caesar.Wanitadengan diabetes gestasionalmemilikirisikomeningkatuntukmengalami diabetes tipe 2 setelahmelahirkan. Kadar glukosadarahibuharusdiperiksa 6 minggusetelahmelahirkandansetiap 3 tahunkedepan ( JMF, Adam.1996).
BABA III
PENUTUP

A.
    Kesimpulan
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin. Diagnosis diabetes mellitus pada ibu hamil agak sukar karena terdapat beberapa factor yang meningkatkan dan menurunkan konsentrasi glukosa pada ibu hamil.
Dugaan ibu hamil dengan diabetes mellitus:
1.  Riwayat keluarga
2.  Sering mengalami abortus tanpa sebab yang jelas
3.  Persalinan sulit dengan janin besar (makrosomia)
4.  Kematian janin intra uteri
5.  Intrautery growth retardasion
6.  Prematuritas
7.  Terdapat kelainan kongenital janin
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan DMG juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian berat badan ibu. Jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah belum mencapai normal atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa di bawah 105 mg/dl dan 2 jam pp di bawah 120 mg/dl, maka terapi insulin harus segera dimulai.Pemantauan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah kapiler. Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa menyusui selesai.

B.     Saran
Bagi para mahasiswa agar dapat:
1.    Lebih memahami tentang diabetes mellitus dalam kehamilan dan penanganannya.
2.    Memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu hamil dengan diabetes mellitus saat berada dilapangan dan tempat tugas masing-masing.
3.    Membuat pendokumentasian kebidanan yang benar sesuai dengan asuhan kebidanan yang diberikan.